WARGA PALIKA RESAH, PERTALITE DAN PERTAMAX LANGKA, HARGA ECERAN MELAMBUNG
Sabtu, 13 Desember 2025 - 09:54:16 WIB
Kabar Riau - Rohil
 |
Pemerintah Daerah Dan Pertamina Perlu Segera Turun Tangan. Distribusi BBM Harus Diawasi Secara Ketat Agar Tidak Merugikan Masyarakat
|
SHARE
PASIR LIMAU KAPAS-ROKAN HILIR
Warga Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, dalam beberapa hari terakhir dihadapkan pada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax. Kondisi tersebut mengganggu aktivitas masyarakat dan menimbulkan keresahan, terutama bagi warga yang menggantungkan mobilitasnya pada kendaraan bermotor.
Sejumlah pengendara mengaku kesulitan memperoleh BBM di SPBU setempat karena stok kosong sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, warga harus berkeliling ke beberapa SPBU di wilayah Palika, namun tetap tidak mendapatkan pasokan BBM.
“Sudah beberapa hari kami cari ke SPBU, tapi selalu kosong. Tidak ada kepastian kapan BBM masuk lagi, ”ujar seorang warga, Jumat (12/12/2025).
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai penyebab kelangkaan BBM tersebut.
Di tengah kelangkaan, sebagian warga terpaksa membeli BBM secara eceran dari penjual lokal. Namun, harga yang ditawarkan jauh melampaui harga normal. Pertalite dijual hingga Rp20.000 per liter, sementara Pertamax mencapai Rp30.000 per liter.
Lonjakan harga ini dinilai sangat memberatkan, terutama bagi pekerja harian seperti pengemudi ojek, pedagang keliling, serta warga yang bekerja di luar daerah.
“Kalau tidak beli eceran, kami tidak bisa bekerja. Tapi harganya sekarang benar-benar mahal, ”keluh seorang warga.
Para pengendara juga mengaku harus menempuh jarak lebih jauh dan mengeluarkan biaya tambahan demi mendapatkan BBM, yang berdampak langsung pada penghasilan harian mereka.
Pengamat sosial ekonomi lokal, Rishki, saat dimintai tanggapannya di lapangan menilai bahwa kelangkaan BBM ini tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah daerah serta peran Pertamina sebagai pihak yang memiliki kewenangan dalam distribusi BBM.
“Pemerintah daerah dan Pertamina perlu segera turun tangan. Distribusi BBM harus diawasi secara ketat agar tidak merugikan masyarakat, ”ujarnya.
Masyarakat Palika berharap pemerintah setempat bersama pihak Pertamina segera melakukan pengecekan ke lapangan, memastikan pasokan kembali normal, serta menekan lonjakan harga BBM di tingkat eceran.
Hingga saat ini, warga Palika masih menunggu kejelasan resmi terkait penyebab kelangkaan Pertalite dan Pertamax. Mereka berharap krisis BBM ini segera diatasi agar aktivitas masyarakat dan roda perekonomian tidak terus terganggu.
Kelangkaan BBM tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian masyarakat setempat. Warga pun mendesak pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah konkret guna mengakhiri krisis BBM di Palika.*(Red)
Komentar Anda :