Sebuah pesawat jet F-18 milik angkatan laut Amerika Serikat jatuh tak lama setelah tinggal landas dan menimpa permukiman penduduk di Virginia Beach, Virginia, Sabtu (7/4) tengah malam WIB.

Seorang juru bicara angkatan laut kepada BBC mengatakan kedua awak pesawat berhasil melompat keluar pesawat menggunakan kursi pelontar dan hanya menderita luka ringan.

Pesawat itu kemudian menghunjam ke sebuah kompleks apartemen dan langsung meledak menghasilkan kobaran api dan asap hitam tebal dari lokasi kecelakaan.

Ajaibnya kecelakaan dahsyat itu tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya lima orang penduduk yang mengalami luka-luka.

Dalam kekacauan itu, dua orang warga masih sempat menolong salah satu awak F-18 yang terluka dan membawanya ke lokasi aman.

"Saya mendengar tiga ledakan keras, dan kemudian asap hitam tebal membubung ke angkasa," kata seorang penduduk Felissa Ezzel (71) yang tinggal tak jauh dari lokasi kecelakaan.

Hingga dini hari, anggota tim penyelamat masih mencari jika ada korban di antara reruntuhan kompleks yang terdiri dari 40 unit apartemen.

Kapten Tim Riley dari Dinas Pemadam Kebakaran Virginia Beach sejauh ini pihaknya belum menemukan tiga penghuni apartemen.

"Saya belum tahu apakah kami memiliki nomor telepon yang benar jika mereka memang sedang bepergian. Saya juga belum tahu jika mereka sedang tinggal di tempat kerabat mereka," kata Riley.

Yang jelas, kata Riley, anggotanya sudah mendata 95% penghuni kompleks apartemen dan masih akan melanjutkan pencarian.

"Saya bisa katakan kami cukup beruntung kali ini," ujarnya.

Sejauh ini secara keseluruhan tujuh orang dinyatakan cedera. Ketujuh orang itu, termasuk kedua awak pesawat dari Pangkalan AL Oceana dibawa ke rumah sakit terdekat. Kedua pilot saat ini Ssudah diperkenankan pulang.

Sementara itu juru bicara Pentagon George Little melalui akun twitternya mengatakan Menteri Pertahanan Leon Panetta sedang dikabari soal kecelakaan itu.

Sejauh ini penyelidik angkatan laut masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu.(bbc)