DURI
Rakyat indonesia sepertinya sudah terlanjur kecewa dengan kredibilitas sikap Partai Demokrat. Betapa tidak, hal ini sepertinya telah kita ketahui, berapa banyak pemberitaan media mengenai keterpurukan nama-nama orang yang berpengaruh besar di partai berlambang bintang segitiga itu. Contoh yang ketara sekali dan dapat kita saksikan adalah kasus wisma atlet yang menyeret kian banyak para elit Partai Demokrat. Di mulai dengan penangkapan Nazaruddin sehingga mengaitkan beberapa orang lainnya, termasuk ketua partai demokrat yang baru terpilih Annas Urbaningrum.

Gambaran dari beberapa tokoh demokrat ini tentunya dijadikan Basic Point (nilai awal) oleh masyarakat Indonesia untuk memberikan penilaian apakah kinerja Partai Demokrat akan bisa memiliki kharisma lagi dalam pemilu 2014 nanti. Dalam pada itu, Partai Demokrat berjanji akan merubah mekanisme yang sudah ada, namun sayang, setelah kasus ini meluas barulah ada kata merubah, kan sangat disayangkan.

Apa yang kita harapkan sebenarnya adalah janji-janji Partai Demokrat saat terpilih pada waktu pemilu 2009 yang lalu melalui ucapan Pak SBY yang dengan semangatnya mengatakan, Mari Kita Memberantas Korupsi, namun sekarang yang terjadi adalah malah sebaliknya. Korupsi itu dilakukan besar-besaran oleh para praktisi partainya sendiri. Mau dibawa kemana janjinya ini Pak SBY?(Penulis Bani: Simpatisan PD Riau)