Selasa, 23 April 2024 Perhatian : Pengambilan berita kabarriau.net harus mencantumkan kabarriau, boleh krN, atau kami akan menuntut sesuai UU No.12 Thn 1997 tentang Hak Cipta
 
Tanjung Balai kecamatan terujung terkesan tertinggal, kumuh dan kurang berpendidikan.
MASYARAKAT ASAHAN MINTA BERGABUNG KE KOTAMADYA TANJUNG BALAI
Selasa, 09 Februari 2021 - 18:01:54 WIB

kabarriau.net - Nasional
Mariana Silaban SH. Anggota DPRD Kotamadya Tanjung Balai (Kiri) Hermansyah Siregar tokoh muda masyarakat kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan (Kanan).
SHARE
   
 

Sumatera Utara

Masyarakat sekecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan Sumut minta bergabung ke Kotamadya Tanjung Balai. Hal ini disampaikan Hermansyah Siregar ke Kabar Riau, Selasa 09/02.

Hermansyah Siregar mengatakan bahwa permintaan pemisahan dari kabupaten Asahan ke Kotamadya Tanjung Balai karena kecamatan Tanjung Balai paling ujung dari kabupaten Asahan. Untuk masuk ke kecamatan Tanjung Balai harus melewati kotamadya Tanjung Balai. Segala aktifitas masyarakat berhubungan dekat ke Kotamadya Tanjung Balai. Dan sampai saat ini pemerintah kabupaten Asahan tidak mampu mengurus daerah Tanjung Balai Situasinya tertinggal dibanding kecamatan lain di kabupaten Asahan.

Permintaan pemisahan kecamatan Tanjung Balai untuk bergabung ke Kotamadya Tanjung Balai telah beberapa kali digagas masyarakat setempat, namun tetap saja dapat dihalangi oleh Pemkab Asahan. Terakhir pada tahun 2010 yang lalu. Kala itu Walikota Tanjung Balai Sutrisno Hadi telah menyetujui bergabungnya kecamatan Tanjung Balai Asahan ke kotamadya Tanjung Balai, namun hal itu dapat dihalangi pemerintahan kabupaten Asahan.

Mariana Silaban.SH anggota DPRD Kotamadya Tanjung Balai yang dihubungi Kabar Riau, Selasa 09/02 menyambut baik keinginan masyarakat kecamatan Tanjung Balai. Menurut beliau pemerintah itu harus mensejahterakan rakyatnya. "Mari bersama kita perjuangkan," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan terdiri dari delapan desa dengan jumlah penduduk dua puluh tujuh ribu jiwa, bermata pencaharian umumnya sebagai nelayan. Kecamatan Tanjung Balai ini cukup jauh dari Kisaran ibukota kabupaten Asahan.

Pada saat kotamadya Tanjung Balai berdiri, kabupaten Asahan sebagai kota induk pindah ke Kisaran, sementara kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan yang berdampingan tidak masuk ke kotamadya Tanjung Balai. Akibatnya kecamatan tersebut tertinggal, kumuh dan kurang berpendidikan. Saat ini masyarakat kecamatan Tanjung Balai tersebut banyak yang memiliki KTP kotamadya Tanjung Balai, tetapi bermukim di Tanjung Balai.

KILAS BALIK MELAWAN LUPA TENTANG SEJARAH

Indonesia merdeka pada tahun 1945, maka saat itulah berdirinya kabupaten Asahan yang beribukotakan di Tanjung Balai. Kabupaten Asahan saat itu meliputi yang.Tanjung Balai, Kisaran, Rantau Prapat dan Batubara. Tahun 1946 Rantau Prapat berdiri sendiri dengan nama kabupaten Labuhan Batu. Tahun 1978 Tanjung Balai menjadi Kotamadya. Kabupaten Asahan ibu kotanya dipindahkan ke Kisaran. Jadi kabupaten Asahan seperti bulat. Ditengah arah ke pinggir itulah Kotamadya Tanjung Balai.

Salah satu kecamatan kabupaten Asahan yang berada di tepi Kotamadya Tanjung Balai namanya kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan. Jadi masyarakat kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan ke ibukotanya di Kisaran, Kisaran harus melewati Kotamadya Tanjung Balai. ( Kotamadya sekarang disebut Kota).

Ada kota Tanjung Balai dipimpin Walikota. Disamping atau belakang Kotamadya itu ada kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan. Jadi masyarakat kecamatan Tanjung Balai lebih dekat ke Kotamadya Tanjung Balai dari pada ke ibukota kabupaten Asahan.***krN-Effendi Tanjung

(1954) Dibaca

 
Komentar Anda :
 


 
Redaksi | Indeks Berita | RSS | Indeks Iklan Copyright © 2010-2023 by KabarRiau.net. All Rights Reserved